Tiny house movement berkembang dengan dasar pemikiran: “living simply in a small homes”.
Interiordesign.id – Tiny house movement, telah menjadi sebuah gerakan sosial yang mengembangkan tempat tinggal atau hunian berukuran sangat kecil atau mungil. Gerakan ini sangat populer akhir-akhir ini, terutama di Amerika Serikat.
Gerakan ini sendiri merupakan sebuah jawaban terhadap rendahnya kepemilikan properti, sekaligus sebagai antitesis dari kepemilikan rumah-rumah berukuran besar oleh beberapa orang.
Tiny house movement berkembang dengan dasar pemikiran: hidup sederhana dalam sebuah rumah berukuran kecil. Menciptakan dan mengkreasi hunian dengan ukuran tidak lebih dari 46 meter persegi, namun dengan arsitektur dan desain yang sangat menarik.
Bahkan di Amerika Serikat, tepatnya di Kota Seattle, gerakan “tiny house movement” telah berhasil dan mengembangkan sebuah desa kecil yang berisi 14 rumah mungil yang diperuntukan bagi para tunawisma. Rumah-rumah tersebut sepenuhnya dibangun dan dibuat oleh para relawan.
Dilansir dari compactappliance, tujuan Desa tersebut didirikan adalah untuk menawarkan kepada penduduk sebuah batu loncatan untuk bangkit kembali tanpa perasaan khawatir dengan biaya sewa yang sangat tinggi di kota tersebut. Mereka, para tunawisma membutuhkan sebuah tempat istirahat yang nyaman, terutama pada musim-musim dingin yang berbahaya.
Di kota Seattle, rumah-rumah mungil yang diperuntukan bagi para tunawisma, dibangun dengan biaya tidak lebih dari Rp. 25 juta rupiah/rumah. Keseluruhan anggaran pembiayaan berasal dari sumbangan beberapa organisasi dan juga para sukarelawan.
Lawrence Willis, seorang siswa di Seattle Vocational Institute, yang juga seorang relawan mengatakan: “Ketika mereka memiliki tempat yang sebenarnya bahwa mereka dapat membuka pintu dan masuk serta memiliki sebuah tempat untuk duduk dan menjada tetap hangat, tidak ada perasaan yang lebih baik untuk memilikinya selain di rumah Anda,” kata lawrence, seperti dinukil compactappliance.
Selama musim dingin, suhu di kota Seattle turun di bawah titik beku pada malam hari. Bahkan dengan lapisan selimut yang cukup tebal, bukanlah merupakan kondisi aman bagi populasi tunawisma untuk terus berada luar, di jalanan.
Desa kecil rumah mungil di Seattle merupakan langkah maju dari cara hidup terakhir yang dialami banyak tunawisma di Seattle. Desa tersebut memberi masing-masing kamar tersendiri kepada mereka dengan pintu pengaman dan juga listrik. mMsyarakat memiliki bangunan utama dengan toilet pembilasan lengkap dengan air panas dan dingin untuk mandi. Desa tersebut juga menawarkan keamanan 24 jam.
Meski baru 14 rumah yang berhasil didirikan dan dibangun, ini merupakan langkah awal untuk mengatasi masalah engagement di Seattle. Agar setiap tunawisma dapat memiliki dan tinggal dalam sebuah hunian yang sederhana namun sangat nyaman.
Tiny House Movement sendiri saat ini telah banyak berdiri di beberapa Negara, termasuk Kanada, Jepang, Jerman, Spanyol, Inggris dan juga Rusia.
Bacan tambahan:
Gak Perlu Minder, Rumah Tipe 36 Bisa Tampak Mewah dengan Desain Interior Seperti Ini
Inspirasi Desain Rumah Kecil Tipe 27; Nyaman dalam Kesederhanaan
Desain Rumah Kecil dan Sederhana; “Small is Beautiful”
Desain Rumah Kecil yang Fungsional, Rumah Mungil dengan Interior yang Memesona