Desain interior bukan hanya sekadar bagaimana kita menempatkan furnitur dalam sebuah ruang, memilih jenis material, menentukan warna dan tekstur, atau juga memilih bentuk yang kita sukai untuk diaplikasikan.
Interiordesign.id – Pernahkah Anda merasa kelelahan ketika berada di dalam sebuah ruang yang terlalu banyak perpaduan warna cerah? Atau merasa sedikit tidak nyaman saat terdapat begitu banyak elemen desain yang menarik perhatian? Itu artinya ruangan tidak memiliki keseimbangan.
Keseimbangan yang dimaksud bukanlah dalam arti “di sebelah kanan ada sesuatu, maka di sebelah kiri harus ada sesuatu juga”, melainkan bagaimana salah satu prinsip dalam desain interior ini diterapkan saat bekerja dengan elemen-elemen pembentuk ruang.
Desain interior bukan hanya sekadar bagaimana kita menempatkan furnitur dalam sebuah ruang, memilih jenis material, menentukan warna dan tekstur, atau juga memilih bentuk yang kita sukai untuk diaplikasikan. Ia lebih dari pada itu. Desain interior adalah ilmu atau sains yang memiliki banyak sekali detail dan memerlukan perencanaan yang serius saat akan diaplikasikan.
Saat menata interior, banyak faktor-faktor lain juga yang harus dipikirkan, seperti menyisakan area tertentu untuk kita bergerak dan beraktivitas secara nyaman dalam ruang. Sebuah proporsi ruang yang apabila kurang dipikirkan secara matang, dapat mengakibatkan pengguna kehilangan kenyamanan yang didambakan. Bahkan hal tersebut bisa menyebabkan ruang terasa makin sempit dan berantakan.
Dalam desain interior, keseimbangan adalah soal esensial. Keseimbangan dari elemen-elemen pengisi ruang memiliki pengaruh psikologis yang tidak kecil bagi penggunanya. Prinsip desain ini harus diterapkan secara cermat dan tepat.
Keseimbangan Simetris
Contoh dari keseimbangan simetris dapat kita lihat dari alam. Dan penampakan terbaiknya tentu saja tubuh kita sendiri. Manusia adalah makhluk yang simetris, dan hal ini juga ini membuat kita cenderung lebih nyaman untuk berada di sekitar apapun yang simetris.
Coba perhatikan dari banyak contoh desain produk yang kita gunakan sehari-hari, baik itu kendaraan, desain furnitur, perangkat elektronik, dan lain-lain. Bahkan saat mengambil foto selfie, kita seringkali merasa nyaman dengan menempatan diri persis di tengah frame. Apalagi ketika situasi begitu mendukung semisal di belakang kita kebetulan ada deretan pohon yang simetris, hasil foto kita menjadi terlihat lebih enak dipandang.
Sementara dalam desain ruang, menata ruang secara simetris bisa memberi kesan stabil, menenangkan, mulia, dan prestisius. Itulah sebab tempat ibadah, ruang pengadilan, ballroom, atau bahkan pintu masuk sebuah mall cenderung dibentuk secara simetris.
Selain itu, mengutip freshome, beberapa alasan kenapa otak kita cenderung menyukai prinsip penataan ruang ini adalah karena keseimbangan simetris merupakan sesuatu yang sangat familiar, ia bisa cocok dengan segala bentuk, simetri sangat mudah diaplikasikan, dan juga sangat cocok dengan gaya interior apapun.
Namun, ketika kita ingin menerapkan keseimbangan dalam hunian kita, apakah dengan meletakkan segalanya secara simetris dalam ruang maka secara otomatis menjadikan ruang tersebut ideal? Tentu saja tidak. Lama kelamaan, ruang yang simetris akan terasa statis dan membosankan. Meski tidak selalu seperti itu, tetapi jika kita bicara soal style, semua kembali lagi ke preferensi atau selera masing-masing.
Keseimbangan Asimetris
Selain keseimbangan simetris, dalam desain interior juga dikenal jenis keseimbangan asimetris. Ini juga merupakan cara lain untuk mendapatkan keseimbangan dalam penataan ruang.
Keseimbangan asimetris berkaitan erat dengan beban visual dari objek terentu. Secara praktikal yang kita lakukan untuk mencapai keseimbangan adalah dengan mengatur elemen ruang secara sedemikian rupa sehingga beban visual yang ada di kedua sisi kurang lebih sama. Beban visual ini sendiri dapat dipengaruhi oleh ukuran dari objek, warna, tekstur, dan juga dari kepadatan objek tersebut. Dan karena ini berhubungan langsung dengan visual, tata pencahayaan juga berperan sangat penting dalam hal ini.
Keseimbangan asimetris juga bisa cocok dengan konsep dan style apapun. Ruangan yang seimbang secara asimetris bisa memberi kesan lebih dinamis dan tidak kaku.