Tidaklah ‘haram’ menyatukan ruang keluarga dan dapur. Keduanya bahkan bisa dirancang, didesain, didekorasi agar cantik juga fungsional.
InteriorDesign.id – Ruang keluarga adalah salah satu ruangan paling penting di dalam rumah. Tidak seperti ruangan lainnya, kamar tidur atau kamar mandi, ruang keluarga biasanya selalu menjadi prioritas saat kita pertama kali memikirkan soal dekorasi rumah.
Di saat yang sama, ruang keluarga haruslah dirancang serbaguna, multifungsi, agar dapat mengambil beberapa ‘peran’ berbeda, sehingga ruang keluarga benar-benar bisa memfasilitasi setiap penggunanya.
Persoalannya, mendekorasi ruang keluarga menjadi sebuah tantangan. Apalagi jika hanya memiliki ukuran tidak terlalu besar.
Di rumah-rumah kecil modern saat sekarang, ruang keluarga biasanya berfungsi sekaligus sebagai ruang tamu. Bahkan, dalam beberapa situasi, ini menyatu dengan area atau ruangan lainnya. Sebut saja dapur.
Kenyataannya, tidaklah ‘diraharamkan’ menyatukan ruang keluarga dengan dapur. Konsep ruangan terbuka yang umum akhir-akhir ini, sangat memungkinkan keduanya menyatu dan dirancang dengan sangat baik, sehingga tidak hanya bisa memiliki penampilan yang cantik, tetapi sekaligus juga bisa sangat fungsional.
Memiliki ruang keluarga yang menyatu dengan area dapur, dengan ruang makan juga di sana, bisa sangat menguntungkan. Kegiatan-kegiatan bersama bisa dilakukan dengan seksama.
Menggabungkan ruang keluarga dengan area dapur, mampu menjadikan area rumah terasa lebih hidup dan sangat “sosial”.
Ide untuk penggabungan fungsi ruang dalam satu area luas sebenarnya sudah lama diterapkan. Ide merancang ruangan seperti ini banyak digunakan pada rumah-rumah yang memiliki ukuran tidak terlalu luas. Selain efisiensi, konsep lantai terbuka bisa menjadikan ruangan terlihat lebih luas.
Namun, mewujudkan penggabungan berbagai fungsi ruang dalam satu area bukanlah hal yang mudah. Keterbatasan ruang yang dimiliki membuatnya tidak dapat memiliki gaya interior desain yang ‘berat’ dan mewah, seperti model klasik misalnya. Gaya klasik tidak akan cocok untuk ruangan lantai terbuka dengan luasan minim. Satu-satunya yang paling memungkinkan adalah gaya minimalis.
Desain minimalis adalah desain yang dipreteli, menghapus bagian-bagian yang tidak perlu, hingga hanya meninggalkan elemen-elemen pentingnya saja.
Selain itu, interior minimalis adalah pendekatan desain yang ditandai dengan penghematan dalam dekorasi. Konsep desain ini bisa dicapai melalui penggunaan furnitur fungsional dan benda-benda interior, bentuk geometris, serta kombinasi yang biasanya tidak lebih dari dua warna dasar.
Ruang Keluarga dan Dapur Minimalis
Saat memulai perencanaan perancangan penggabungan ruang, hal pertama yang harus dipikirkan adalah luasan area. Ini penting, agar beberapa fungsi ruang yang akan ada di sana benar-benar bisa didekorasi secara maksimal.
Selain itu, ruangan juga sebaiknya memiliki akses yang mudah, dan persis berada di bagian tengah rumah. Hal ini dilakukan berdasar pertimbangan bahwa ruang keluarga dan juga dapur merupakan ‘sentrum‘ rumah. Ini harus dapat memudahkan diakses oleh setiap penghuni.
Partisi Minimalis
Persoalan besar dalam konsep lantai terbuka biasanya adalah problem zonasi. Akibat dari menyatunya dua atau lebih fungsi ruangan, pembagian atau pembedaan fungsi ruangan menjadi agak sulit dilakukan.
Namun, problem ini juga tidak terlalu sulit diselesaikan. Adalah partisi atau pemisah ruang.
Asyiknya, partisi ini, terutama di ruang terbuka bisa dirancang semi-permanen atau bahkan non-permanen. Sehingga, selain modelnya yang minimalis, ini sangat fleksibel dan mudah diatur, ditata, dikombinasikan sesuai konsep interior yang diinginkan.
Triknya, pilihlah model partisi yang tipis dan memiliki ukuran tidak terlalu besar. Ini sangat direkomendasikan, untuk penggunaan yang lebih fleksibel.
Furnitur Minimalis
Bentuk, model, dan ukuran furniture memberi pengaruh tidak kecil pada kondisi ruangan. Gunakanlah furnitur sesuai kebutuhan.
Di dalam ruangan minimalis, gunakanlah juga furniture minimalis.
Dalam desain interior berlaku sebuah prinsip, ‘tidak ada ruang kekecilan, yang ada adalah penggunaan fusniture yang kebesaran.’
Ini artinya, berapapun ukuran ruangan, selama kita bisa tepat dalam memilih perabotan, ia akan terlihat sangat menarik secara visual tanpa sedikitpun mereduksi fungsi yang dibutuhkan.
