Bereskan rumah sekali, dan Anda tidak perlu membereskannya lagi. Itu adalah klaim yang dibuat oleh Marie Kondo, seorang penulis buku “The Life-Changing Magic of Tidying Up“ dan pelopor teknik membereskan rumah, KonMari. Dengan janji tersebut, Marie Kondo mengajarkan para pembacanya beberapa teknik cerdas untuk membuat proses membereskan rumah terasa menyenangkan.
Interiordesign.id – Membereskan rumah adalah pekerjaan yang bisa dibilang menjemukan. Setelah berjam-jam berusaha merapikan ruang ini dan itu, pekerjaan ini tampak tidak ada hentinya. Apalagi ada banyak hal yang harus Anda rapikan, mulai dari koleksi buku Anda, pajangan-pajangan suvenir jalan-jalan, dan lemari dengan baju yang berantakan. Jika Anda bukan tipe orang yang bisa membereskan rumah dengan cepat dan terampil, Anda bisa menjadi kandidat yang tepat untuk mencoba teknik KonMari.
Apa itu KonMari?
KonMari adalah sebuah metode untuk menyederhanakan proses membereskan rumah yang digagas oleh seorang konsultan asal Jepang, Marie Kondo. Metode uniknya itu telah membuatnya terkenal. Awalnya, ia berprofesi sebagai penasihat para pemilik rumah yang kesulitan untuk merapikan rumahnya. Kini, Marie telah membagikan idenya dengan menerbitkan dua buku fenomenal yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa termasuk Bahasa Indonesia, yaitu “The Life-Changing Magic of Tidying Up” dan “Spark Joy”.
Para pengagum teknik ini disebut Konverts dan mereka dengan bangga menunjukkan foto sebelum dan sesudah mereka mengaplikasikan teknik KonMari pada rumahnya. Para Konverts ini hanya belajar dari buku-buku Marie Kondo saja, lho. Jika Anda ingin mengobrol dan berkonsultasi secara langsung dengan Marie Kondo, Anda harus menunggu selama tiga bulan karena jadwalnya sangat padat.
Apakah Anda merasa bahagia?
The question of what you want to own, is actually the question of how you want to live your life. – Marie Kondo
Marie Kondo mengungkapkan bahwa di Jepang, kerapian adalah gaya hidup sehari-hari. Ia mengaplikasikan prinsip feng shui pada metode membersihkan rumah dan meninggalkan kepercayaan-kepercayaan lama seperti membereskan rumah sedikit demi sedikit setiap hari, menyimpan barang sesuai dengan musim, dan menyingkirkan benda setiap kali kita membeli benda baru. Menurutnya, meskipun niatnya untuk membantu, prinsip-prinsip kuno itulah yang membuat rumah kita tidak pernah rapi.
Ia menyarankan untuk melakukan satu “pembersihan” besar: menyimpan benda-benda yang membuat Anda merasa bahagia, dan menyingkirkan benda-benda lain yang tidak memiliki pengaruh apa pun pada Anda. Meskipun terdengar sederhana, teknik ini tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Marie Kondo mengungkapkan bahwa waktu yang Anda butuhkan untuk merapikan rumah a la KonMari bisa memakan waktu berjam-jam bahkan beberapa bulan. Tetapi tenang saja, pasti Anda bisa melakukannya!
Di bawah ini adalah beberapa pelajaran dan prinsip-prinsip KonMari yang bisa Anda terapkan supaya Anda hanya perlu membersihkan rumah sekali seumur hidup.
Pelajaran 1: Berikan ruang untuk hal yang bermakna
Meluangkan ruang di rumah Anda adalah langkah pertama untuk merapikannya. Dengan membuka ruang, Anda bis lebih berfokus pada hal-hal yang bermakna bagi Anda. Tetapi, sebelum Anda menyentuh benda-benda di dalam rumah, Anda harus bisa memvisualisasikan kehidupan yang bisa Anda miliki jika rumah Anda bersih dan rapi. Anda benar-benar harus merenung dan bertanya kepada diri sendiri, untuk apa rumah yang rapi itu?
Sebagai contoh, Alexandra Churchill dari Martha Stewart Living memvisualisasikan rumah dan kehidupan yang lebih kreatif. Ia ingin lebih sering membuat kue, menggambar, dan melakukan hobi yang sempat tinggalkan karena pindah ke New York yaitu melukis. Ini adalah hal-hal yang ia sukai namun ia tinggalkan karena kesibukannya mengurus kehidupannya yang ‘berantakan’. Marie Kondo menekankan bahwa dengan membuang benda-benda yang tidak bermakna dalam hidup kita, kita bisa meluangkan ruang untuk hal-hal yang kita cintai.
Pelajaran 2: Buat kategori benda dan bereskan
Ada sebuah teknik yang menyatakan bahwa kita harus membereskan rumah berdasarkan ruangan. Contohnya, kita bereskan dahulu kamar tidur, lalu pindah ke ruang keluarga, dan seterusnya. Akan tetapi, Marie Kondo menyarankan cara lain. Ia berpendapat bahwa lebih baik kita mulai berfokus untuk merapikan benda-benda berdasarkan kategorinya.
Menurutnya, ada beberapa kategori benda di rumah, yaitu: pakaian, buku, kertas dan dokumen, komono (aneka benda sehari-hari), dan benda-benda dengan nilai sentimental. Ia berpendapat bahwa lebih baik kita mulai dengan kategori pakaian karena kategori ini mengandung sedikit nilai sentimental, jadi akan terkesan lebih mudah. Anda bisa mulai dengan mengumpulkan semua pakaian yang Anda miliki lalu pisahkan mana yang paling membuat Anda bahagia dan yang tidak.
Dengan membereskan rumah berdasarkan kategori bendanya, tidak akan ada kecenderungan untuk menaruh benda di ruangan yang lain saat Anda membereskan satu ruangan. Benda-benda yang tidak terlalu membuat Anda bahagia bisa Anda donasikan atau jual. Sementara benda-benda yang akan Anda pakai sesekali (misalnya jaket tebal untuk berlibur ke luar negeri saat musim dingin) bisa Anda simpan dengan rapi di dalam kotak atau ruang penyimpanan.
Pelajaran 3: Jauhkan pemikiran “aku akan membutuhkannya nanti”
Pemikiran bahwa suatu saat nanti Anda akan membutuhkan benda tertentu adalah “kebohongan kecil” yang membuat rumah Anda selalu berantakan. Anda bisa saja membuat banyak alasan untuk menyimpan sesuatu karena Anda akan membutuhkannya nanti, baik itu pakaian, wadah-wadah, atau alat tulis. Namun, “membutuhkan” sesuatu tidaklah sama dengan “mencintai” sesuatu atau membuat hal tersebut memiliki makna tertentu di hidup Anda.
Coba Anda lihat ke sekeliling Anda dan perhatikan benda-benda yang menurut Anda penting untuk dipakai nanti. Bisa saja benda-benda tersebut berupa majalah-majalah yang menumpuk, berbagai produk kecantikan, berbagai jenis kabel yang entah fungsinya apa, kantung-kantung plastik, dan lain sebagainya. Anda harus mulai menyadari bahwa Anda menyimpan itu semua untuk alasan yang salah. Anda ketakutan bahwa ketika Anda membutuhkan benda itu di masa depan, Anda menyesal telah membuangnya.
Memang bagus jika Anda suka mempersiapkan semuanya, tetapi apakah Anda harus menumpuk barang karena ketakutan tersebut? Jika dipikir lagi, kita bisa mencari solusi atas masalah dari benda-benda di sekitar kita. Contohnya, Anda ingin membuka tutup botol, namun Anda tidak mempunyai alatnya. Anda akan masih berusaha membuka botol itu menggunakan pisau. Selain itu, menurut Marie, benda akan kehilangan “harga dirinya” jika tidak digunakan.
Pelajaran 4: Berikan rumah untuk setiap benda
Memang konsep ini terdengar aneh. Tetapi, menurut Marie Kondo, Anda harus berhenti melihat apa pun yang Anda miliki di rumah hanya sebagai “benda biasa”. Tanpa disadari, Anda melempar jaket dan kunci-kunci di meja, Anda menyimpan pakaian dengan asal di dalam lemari, dan Anda menyingkirkan benda-benda yang jarang digunakan ke dalam gudang. Inilah yang membuat rumah Anda terlihat berantakan. Anda kehilangan jejak atas benda-benda yang miliki.
Maka dari itu, saat Anda menentukan yang mana yang akan Anda simpan dan buang, Marie menyarankan untuk mengumpulkan semua benda yang Anda miliki berdasarkan kategorinya. Kebanyakan kliennya akan terkejut begitu melihat banyaknya benda yang ia miliki dan belum tentu semua benda itu ia sukai. Untuk itu, sebaiknya Anda mulai menghormati benda dan menganggap tiap benda memiliki jiwa. Anda harus memberikan satu tempat yang spesifik untuk setiap benda dan bisa Anda temukan dengan mudah. Bahkan, sesekali Anda bisa mengucapkan “terima kasih” kepada benda-benda tersebut saat Anda sudah memakai dan menyimpannya di “rumahnya”.
Pelajaran 5: Selalu ingat tujuan akhir Anda
Rumah yang rapi adalah sebuah perjalanan yang tidak singkat. Anda akan terus menemukan hal yang bisa Anda tingkatkan. Sangat penting bagi Anda untuk memiliki alasan dan tujuan yang jelas. Kembali lagi ke poin pertama, Anda harus bisa memvisualisasikan kehidupan seperti apa yang ingin Anda miliki di rumah yang rapi. Jika Anda ingin memiliki rumah yang lebih luas dan terang agar pikiran Anda bisa tenang dan menjaid lebih kreatif, terus ingatkan diri Anda sendiri bahwa setiap hal yang Anda lakukan ketika membereskan rumah akan membawa Anda pada tujuan tersebut. Dengan begitu, Anda tidak akan mudah menyerah. Ketika Anda mulai melihat manfaat yang diberikan oleh aktivitas merapikan rumah, dan Anda semakin dekat untuk meraih tujuan Anda, semuanya akan terasa lebih mudah dan menyenangkan.
Merapikan rumah adalah soal memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk mengubah gaya hidup. Jika Anda memahami prinsip-prinsip KonMari dan selalu konsisten dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari, Anda hanya perlu merapikan rumah Anda sekali dan memiliki rumah yang nyaman serta rapi seumur hidup.