Generasi milenial, atau juga disebut generasi Y, kelompok manusia yang lahir di atas tahun 1980-an hingga 1997, sangat terobsesi dengan gaya desain modern minimalis dan mid-century.
Interiordesign.id – Sejak munculnya teori generasi atau generation theory yang dicetuskan oleh Karl Mannheim dalam esainya berjudul The Problem of Generations, kita seperti diberi semacam panduan untuk dapat melihat alasan kenapa seseorang lebih menyukai hal-hal tertentu yang dapat dilihat dan dihitung berdasarkan dari masa kelahirannya, atau sebut saja usianya.
Seseorang tentu saja akan memiliki banyak sekali perubahan dengan bertambahnya usia. Dan seiring pertambahan usia tersebut pulalah, selera mode dan gaya juga mengalami perubahan. Persoalannya kemudian, apakah hal tersebut berlaku untuk preferensi gaya desain interior?
Ada sedikit informasi yang mengatakan bahwa generasi Z memilki kesamaan pilihan gaya desain dengan generasi Baby Boomers. Generasi Z bakalan mengembalikan kesan dan citra klasik serta rustic dalam tampilan desain interior rumah mereka. Secara kebetulan, gaya desain klasik dan rustic inilah yang merupakan preferensi gaya desain interior generasi baby boomer.
Sementara generasi milenial, atau juga disebut generasi Y, kelompok manusia yang lahir di atas tahun 1980-an hingga 1997, sangat terobsesi dengan gaya desain modern minimalis dan mid-century.
Perbedaan Usia Menyebabkan Perbedaan Preferensi Gaya Desain
Apa yang membedakan preferensi gaya desain interior dari ketiga kelompok manusia tersebut datang dari perbedaan usia. Fakta unik ini didapat dari hasil analisis data yang dilakukan oleh modsy, sebuah platform desain interior online yang membantu memvisualisasikan pilihan furnitur di ruang nyata.
Dikutip dari architectural digest, generasi milenial tampaknya terobsesi dengan desain midcentury modern dan minimal, yang disebut “mod visionary”. Alessandra Wood, ahli desain PhD dan direktur gaya di Modsy, mengatakan bahwa pilihan gaya minimalis sangat cocok untuk tempat tinggal kecil mereka.
“Generasi muda yang tinggal di kota cenderung tinggal di apartemen dan kondominium yang lebih kecil, jadi estetika minimalis lebih tepat – bahkan mungkin perlu – untuk ukuran ruang mereka,”.
Pada sisi lain, baby boomer, generasi yang lahir antara tahun 1945 hingga 1960, lebih memilih desain rustic untuk interior rumah mereka. Gaya pedesaan yang informal, menandakan bahwa generasi ini lebih mencari dan menyukai suasana serta nuansa nyaman yang dihasilkan desain rustic.
Hasil yang mengejutkan datang dari generasi Z. Seperti telah disinggung sebelumnya, dari hasil analisis data yang sama, mereka yang lahir pada tahun 1990-an hingga pertengahan 2000-an, tampaknya memilki kesamaan dengan genersai baby boomer. Suasana kehangatan sebuah ruang yang dihasilkan gaya rustic merupakan hasil kuis urutan ketiga paling populer dari generasi Z.
“Bagi Gen Z, kita melihat kebangkitan dalam popularitas gaya klasik, namun berlapis dengan sentuhan informal,” kata Wood.