“Shaker” percaya pertama dan terutama pada fungsionalitas, meminimalkan tampilan dari penggunaan hiasan-hiasan yang tidak perlu.
InteriorDesign.id – Istilah “Shaker” merujuk pada sebuah sekte keagamaan yang berkembang di Inggris pada abad 18 atau sekitar tahun 1700an. Shaker dikenal banyak memberikan kontribusi budaya mereka yang memiliki pengaruh terhadap seni musik dan juga desain furniture atau perabotan.
Kesederhanaan adalah kunci dalam gaya desain interior shaker.
Kesederhanaan ini merupakan refleksi dan cerminan gaya hidup komunal yang menjadi budaya para penganut shaker. Kehidupan bersama dan kepemilikan bersama menjadi kultur dan ajaran mereka.
Minimnya hiasan atau dekorasi dalam konsep interior shaker, menyebabkan penampilan visualnya terkesan kasar dan mentah. Tetapi, di balik semua itu, gaya desain ini menawarkan sesuatu yang melampaui penampilannya, yaitu jaminan kualitas.
Seperti umumnya konsep dan gaya desain yang mengedepankan kesederhanaan, warna pada ruangan bergaya shaker adalah penggunaan warna-warna netral. Warna-warna tegas yang “ngejreng” tidak akan bekerja secara maksimal dalam gaya interior ini.
Bagian lantai pada interior shaker juga umumnya telanjang dan menggunakan material dari kayu. Pun begitu dengan dinding, ia sangat minim dekorasi dan hiasan, serta lebih banyak ditutupi oleh lemari kayu ikonik khas gaya shaker.
Furniture yang dominan adalah material kayu dengan bentuk dan penampilan yang sederhana serta terkesan minimalis menjadi ciri khas lainnya. Perpaduan dengan beberapa bahan alami dari kain wol, katun, dan sutra pada sofa atau kursi, gorden, dsb, menjadikannya memiliki juga kesan rustic yang cukup kuat.
Awal Mula Gerakan Shaker
Shaker adalah sebuah sekte Kristen restoratif milenarian yang didirikan pada abad ke-18 di Inggris. Mereka awalnya dikenal sebagai “Shaking Quakers”.
Pada awal 1747, perempuan mengambil peran dominan pada kepemimpinan dalam sekte tersebut, terutama Jane Wardley, Ibu Ann Lee, dan Ibu Lucy Wright.
Shaker menetap di Amerika zaman kolonial, dengan pemukiman awal di New Lebanon, New York (disebut Gunung Lebanon setelah tahun 1861).
Mereka mempraktikkan gaya hidup selibat dan komunal, pasifisme, dan model kesetaraan jenis kelamin yang dilembagakan di masyarakat mereka pada tahun 1780an. Mereka juga dikenal dengan gaya hidup sederhana, yang tercermin dalam gaya arsitektur dan juga desain, serta bentuk furniturenya.
Dari sudut pandang religius dan sosial, Shaker adalah orang-orang radikal ketika mereka tiba di New York dari Inggris sebelum Revolusi Amerika, pada tahun 1774. Seperti Quakers, mereka adalah pasifis.
Penganut Shaker umumnya tidak menikah, dan mereka bersumpah untuk hidup selibat. Fokusnya adalah pada komunitas sebagai keluarga dan individu.
Furniture Gaya Shaker
Furniture shaker adalah perabotan khas yang dikembangkan oleh United Society of Believers in the Christ’s Second Appearing, yang umumnya dikenal sebagai Shakers, sebuah sekte agama yang memiliki pedoman prinsip kesederhanaan, utilitas dan kejujuran. Keyakinan mereka tercermin dalam desain furniture minimalis yang dibuat dengan sangat baik.
Gaya shaker menekankan pada garis horisontal dan vertikal yang sederhana dan panel datar yang menonjolkan butiran kayu. Konsep desain menjadi antitesis dari boomingnya beragam furniture zaman Victoria dan membanjirnya perabotan produksi massal dari Revolusi Industri.
Ciri Khas Desain Interior Shaker
Shaker sangat percaya terutama dalam fungsionalitas, dan meminimalkan tampilan dari penggunaan hiasan-hiasan yang tidak perlu. Tetapi, mereka juga sangat fokus pada kualitas. Sehingga, setiap item pada umumnya dibuat dengan begitu sempurna.
Gaya mereka terbuka, sederhana, dan rapi dengan banyak bahan alami seperti mebel kayu buatan tangan dan tenunan kapas, wol, dan sutra.
Shaker percaya bahwa setiap benda di rumah harus memiliki fungsi. Sementara hiasan dianggap tidak terlalu perlu.
“Apapun yang ada, biar polos dan sederhana, dan untuk kebaikan,” dan “Keindahan bergantung pada utilitas,” adalah dua ucapan favorit mereka.
Shaker juga percaya bahwa kualitas pekerjaan mereka adalah sebuah bukti bagi Tuhan, setiap item yang mereka buat dengan susah payah diasah dengan sempurna.
Di balik penampilannya yang sederhana, minim dekorasi, dan hiasan yang tidak perlu, gaya interior shaker saat ini adalah salah satu gaya terbaik yang menawarkan jaminan kualitas yang mumpuni. Kebanyakan perabotan, mebeler, atau furniture shaker dibuat oleh tangan, sehingga menghasilkan tampilan yang khas, berkualitas, serta tentu saja ikonik.
Sumber: dwell, wikipedia, apartement therapy, houzz, interior dezine, BBC